Mendengarkan Musik Sambil Meminimalkan Risiko Gangguan Pendengaran

Mendengarkan musik yang disukai biasa dilakukan untuk memperbaiki suasana hati seseorang. Namun, jangan sampai manfaat ini berubah menjadi bencana karena volume musik yang terlalu keras berpotensi merusak pendengaran.
Manfaat mendengarkan musik untuk memperbaiki mood setidaknya datang dari sebuah penelitian yang dipublikasikan pada sebuah jurnal psikologi. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mendengarkan musik berirama riang selama dua minggu secara konsisten bisa membuat seseorang menjadi lebih bahagia. Aktivitas mendengarkan musik bisa menjadi cara efektif untuk membuat kita bahagia, terlebih lagi jika disertai dengan niat untuk menjadi bahagia.

Kegunaan musik secara positif bagi manusia sejatinya telah dikenal sejak berabad-abad lalu. Selain untuk memperbaiki mood, musik juga digunakan untuk mengembalikan semangat dan membantu tubuh mendapatkan kesembuhan secara alami. Pernyataan tersebut turut didukung melalui rekomendasi seorang ahli dan pelopor pengobatan integratif dan fungsional. Menurut sang ahli, mendengarkan musik berirama lembut bisa membuat tubuh dan otak lebih tenang. Selain itu, mendengarkan musik jenis ini bisa membantu memperlambat detak jantung dan membantu mempermudah pernapasan.

Menjauhkan Risiko Gangguan Pendengaran Berkat Mendengarkan Musik

Meski berpotensi memberikan manfaat yang baik bagi tubuh dan jiwa, jangan sembarangan mendengarkan musik. Agar manfaatnya tidak rusak oleh akibat buruk yang mungkin timbul, sebaiknya lakukan hal ini saat mendengarkan musik.
  • Menyeimbangan durasi dan intensitas suara
Jika ingin mendengarkan musik tanpa berpotensi mengganggu pendengaran, gunakan aturan 60:60. Artinya, dengarkan musik tidak lebih dari 60 menit tiap hari. Selain itu, atur volume suara tidak melebihi 60 persen dari volume maksimal.
  • Atur volume suara dengan bijak
Hindari mendengarkan musik dengan volume yang terlalu tinggi. Pastikan telinga masih bisa mendengar suara lain di sekitar kita. Tanda-tanda bahwa seseorang mendengarkan musik terlalu keras adalah ketika suara yang muncul tidak nyaman di telinga, yang biasanya menyebabkan pusing atau sakit pada gendang telinga. Jika memakai headset dan suaranya bisa terdengar oleh orang lain di sekitar kita, berarti volume musik yang kita dengarkan terlalu keras. Risiko gangguan pendengaran akibat mendengarkan musik dengan suara keras bisa diminimalkan secara signifikan dengan sedikit menurunkan volume suara.
  • Gunakan headphone
Sebaiknya kenakan headphone yang memblokir suara dari luar saat mendengarkan musik. Memakai alat ini bisa membantu seseorang mendengarkan musik dengan volume lebih rendah, namun lebih nyaman karena suara bising di sekitar kita masih bisa diminimalkan. Meski menimbulkan kenyamanan, istirahatkan telinga dari mendengarkan musik dengan bantuan headphone secara berkala.
  • Hindari mendengarkan musik di ruang tertutup
Risiko gangguan pendengaran kemungkinan meningkat saat seseorang mendengarkan musik di ruangan tertutup, seperti di dalam mobil. Agar risiko ini bisa dikurangi, sebaiknya dengarkan musik dengan volume yang tidak terlalu nyaring. Juga hindari mendengarkan musik dengan volume keras dalam waktu yang lama.
  • Gunakan earplug saat mendengar musik live
Saat menonton pertunjukan musik, sebaiknya gunakan earplug (sumbat telinga) untuk mengurangi kebisingan. Pemakaian alat ini tidak akan mengurangi kenikmatan seseorang saat mendengar musik yang dihadirkan secara langsung. Faktanya, memakai penutup telinga bisa menurunkan suara antara 15-35 desibel.
Dengan tetap melindungi pendengaran saat mendengarkan musik, maka kita secara tidak langsung telah melakukan dua hal sekaligus. Yaitu meningkatkan rasa bahagia dalam jiwa kita sekaligus menjauhkan diri dari risiko gangguan pendengaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Baca, Kelebihan dan Manfaat Jamur Lingzhi

Makanan Terbaik Untuk Asam Lambung Di Tahun 2023

Kanker Rahim: Penyakit Mematikan Yang Perlu Diketahui Di Tahun 2023