Wajib Baca, Kelebihan dan Manfaat Jamur Lingzhi

Jamur Lingzhi yang memiliki nama lain jamur Reishi ini digambarkan sebagai jamur yang sulit dimasak, berstruktur keras, dan terasa pahit. Jamur ini terbagi ke dalam dua bagian, yaitu bagian buah yang terletak di atas tanah dan bagian miselium (bagian jamur seperti benang yang tertanam di tempat mereka tumbuh). Bagian miselium biasanya digunakan sebagai obat herba.
Jamur Lingzhi merupakan spesies jamur yang sudah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional di negara-negara Asia Timur. Bahkan, pemanfaatan jamur ini untuk tujuan kesehatan sudah dikenal hingga sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tidak heran jika jamur Lingzhi tercatat sebagai jamur herba tertua di dunia.
Potensi Jamur Lingzhi
Melalui sebuah penelitian, ditemukan kandungan komponen permanen di dalam jamur Lingzhi ini adalah 26-28 persen karbohidrat, lemak total 3-5 persen, serat total 59 persen, dan total protein sebesar 7-8 persen. Kandungan lain yang merupakan molekul bioaktif dalam jamur yang memiliki nama Latin Ganoderma lucidum ini adalah polisakarida, peptidoglikan, dan triterpenoid. Jumlah polisakarida dalam jamur ini berkisar antara 1,1 hingga 5,8 persen. Sedangkan triterpen yang terdeteksi berkisar hingga 7,8 persen.
Dengan aneka kandungan di atas, beberapa hal di bawah ini merupakan potensi jamur Lingzhi untuk kesehatan.
  • Potensi antikanker
Sebuah penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa meski tidak dapat menyusutkan kanker paru yang diderita, jamur Reishi mampu memperbaiki kualitas hidup penderitanya dengan meningkatkan fungsi imunitas (imunostimulan) tubuhnya. Beberapa studi klinis telah dilakukan untuk membuktikan manfaat kesehatan dari jamur ini. Potensi-potensi lain yang mungkin bisa digunakan dari jamur ini adalah sebagai obat penyakit yang menyerang organ hati, ginjal, sistem kardiovaskular, obat antivirus, sindrom kelelahan kronis, dan diabetes. Walau demikian, masih perlu penelitian dan studi klinis lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
  • Berpotensi menurunkan kadar lemak
Jamur Lingzhi kaya akan triterpenoid yang merupakan senyawa pemicu rasa pahit dari jamur ini. Zat ini pulalah yang diprediksi memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain bisa menurunkan lipid (lemak) dan memiliki efek antioksidan. Triterpenoid merupakan subkelas dari terpen. Senyawa terpen juga telah ditemukan memiliki manfaat kesehatan berupa anti-inflamasi, antitumorigenic (melawan pembentukan sel tumor), dan aktivitas hypolipidemic (bersifat menurunkan lemak). Polisakarida yang terkandung di dalamnya juga memiliki sifat anti-ulcer, pemicu imunitas tubuh dan hipoglikemik (bersifat menurunkan gula darah).
  • Berpotensi menjadi solusi dari kondisi tekanan darah tinggi
Secara tradisional, jamur Lingzhi biasa diresepkan sebagai suplemen untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi. Untuk potensi ini, hingga saat ini belum ada penelitian klinis untuk membuktikannya.
Terkait kemampuan jamur ini dalam menurunkan tekanan darah, ada hal yang harus diwaspadai bagi siapa saja yang berniat mengonsumsinya. Mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan penstabil tekanan darah, antikoagulan, atau antiplatelets disarankan menghindari konsumsi jamur Lingzhi. Hal ini perlu dilakukan karena jamur ini bisa menyebabkan pengenceran darah.
  • Potensi penjaga kesehatan usus dan pelindung saraf
Potensi kesehatan lain yang dimiliki oleh jamur Lingzhi adalah baik untuk kesehatan usus dan saraf. Sebuah studi pada mencit (tikus kecil) menunjukkan bahwa jamur ini mungkin berdampak positif bagi mikoflora di usus sehingga bisa mengurangi faktor risiko metabolik. Hal ini berarti dengan menurunnya faktor risiko metabolik maka turut mengurangi risiko obesitas. Studi lain juga menunjukkan bahwa jamur ini berpotensi melindungi sel-sel saraf penghasil dopamin. Kerusakan pada sel saraf dopamin dapat menyebabkan berbagai gangguan saraf, salah satunya adalah: penyakit Parkinson.
Masih banyak riset yang dilakukan dalam membuktikan manfaat jamur Lingzhi bagi kesehatan. Namun perlu diingat bahwa jika ingin mengonsumsi jamur ini dalam bentuk suplemen, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar dokter bisa menyesuaikan dengan diet dan rutinitas olahraga yang sedang dilakukan.
sumber : alodokter.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pregnancy | Memilih Makan saat Menyusui

Pregnancy | Tips Memilih Makanan untuk Mengalahkan Kelelahan saat Kehamilan