Retensi Plasenta: Faktor Penyebab, Gejala, Dan Pengobatan


Retensio plasenta
Retensio plasenta from www.slideshare.net

Apa itu Retensi Plasenta?

Retensi plasenta adalah kondisi dimana plasenta atau ari-ari tidak lepas dari dinding rahim setelah bayi lahir. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan hebat dan infeksi pada ibu yang membutuhkan penanganan medis segera.

Faktor Penyebab Retensi Plasenta

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan retensi plasenta antara lain adalah adanya trauma pada rahim selama persalinan atau operasi caesar, infeksi, kelebihan cairan ketuban, dan plasenta previa.

Gejala Retensi Plasenta

Gejala yang dialami oleh ibu yang mengalami retensi plasenta antara lain adalah perdarahan hebat setelah bayi lahir, nyeri pada perut bagian bawah, serta demam dan menggigil.

Pengobatan Retensi Plasenta

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi retensi plasenta adalah dengan melakukan evakuasi plasenta secara manual atau dengan menggunakan alat bantu seperti kuretase. Selain itu, dokter juga akan memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.

Perawatan Pasca-Operasi

Setelah menjalani pengobatan untuk retensi plasenta, ibu harus melakukan perawatan yang baik untuk menghindari terjadinya infeksi. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan area genital, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari aktivitas yang berat.

Peran Keluarga dalam Menjaga Kesehatan Ibu Pasca-Operasi

Keluarga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan ibu pasca-operasi. Mereka dapat membantu dalam perawatan ibu, memastikan ibu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta membantu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Peran Dukun Beranak dalam Menjaga Kesehatan Ibu Pasca-Operasi

Dukun beranak juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan ibu pasca-operasi. Mereka dapat membantu dalam memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya dan mengarahkan ibu untuk segera mendapatkan pertolongan medis jika diperlukan.

Menjaga Kesehatan Reproduksi

Setelah menjalani pengobatan untuk retensi plasenta, ibu harus memperhatikan kesehatan reproduksinya. Ibu harus menghindari kehamilan terlalu cepat setelah persalinan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Peran Pemerintah dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Bayi

Pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. Mereka dapat memberikan akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan, melakukan sosialisasi tentang pentingnya perawatan pasca-persalinan, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tertentu.

Kesimpulan

Retensi plasenta adalah kondisi yang dapat membahayakan kesehatan ibu pasca-persalinan. Oleh karena itu, ibu harus memperhatikan tanda-tanda bahaya dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan. Selain itu, peran keluarga, dukun beranak, dan pemerintah juga penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Baca, Kelebihan dan Manfaat Jamur Lingzhi

Makanan Terbaik Untuk Asam Lambung Di Tahun 2023

Kanker Rahim: Penyakit Mematikan Yang Perlu Diketahui Di Tahun 2023