Craniosynostosis: Penyakit Yang Perlu Diketahui


Craniosynostosis Gallery Dell Children's Craniofacial Team of Texas
Craniosynostosis Gallery Dell Children's Craniofacial Team of Texas from www.craniofacialteamtexas.com

Apa itu Craniosynostosis?

Craniosynostosis adalah kelainan langka di mana salah satu atau beberapa tulang tengkorak bayi menyatu terlalu cepat sebelum otak sempurna berkembang. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan otak dan menyebabkan tekanan pada otak, yang dapat berdampak pada perkembangan mental dan fisik. Craniosynostosis dapat terjadi pada satu sisi atau pada kedua sisi kepala.

Jenis-Jenis Craniosynostosis

Ada beberapa jenis craniosynostosis, termasuk:

1. Sagittal synostosis: ini adalah jenis craniosynostosis yang paling umum, di mana tulang tengkorak yang membentuk silang pada bagian atas kepala bayi menyatu terlalu cepat. Hal ini dapat menyebabkan kepala bayi menjadi panjang dan sempit.

2. Metopic synostosis: ini adalah jenis craniosynostosis yang terjadi ketika tulang tengkorak di antara alis mata menyatu terlalu cepat. Hal ini dapat menyebabkan kepala bayi menjadi segitiga.

3. Coronal synostosis: ini adalah jenis craniosynostosis yang terjadi ketika tulang tengkorak yang membentuk silang pada bagian depan atau belakang kepala bayi menyatu terlalu cepat. Hal ini dapat menyebabkan kepala bayi menjadi asimetris.

Penyebab Craniosynostosis

Meskipun penyebab pasti craniosynostosis belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya craniosynostosis, termasuk:

1. Faktor genetik: craniosynostosis dapat terjadi pada keluarga dengan riwayat kelainan kepala.

2. Faktor lingkungan: paparan zat kimia dan radiasi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya craniosynostosis.

3. Faktor kesehatan ibu selama kehamilan: kondisi ibu seperti diabetes atau kekurangan gizi dapat meningkatkan risiko terjadinya craniosynostosis.

Gejala Craniosynostosis

Beberapa gejala yang dapat terjadi pada bayi dengan craniosynostosis meliputi:

1. Bentuk kepala yang tidak normal.

2. Benjolan atau tonjolan di atas kulit kepala.

3. Mata yang cekung atau menonjol.

4. Keterlambatan kemampuan motorik atau bicara.

Perawatan Craniosynostosis

Perawatan craniosynostosis tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan meliputi:

1. Operasi: operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki bentuk kepala dan mengurangi tekanan pada otak.

2. Terapi fisik: terapi fisik dapat membantu bayi dalam perkembangan motorik dan bicara.

3. Terapi obat: dapat diberikan obat untuk mengurangi tekanan pada otak.

Pencegahan Craniosynostosis

Tidak ada cara pasti untuk mencegah craniosynostosis, namun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya craniosynostosis meliputi:

1. Menghindari paparan zat kimia dan radiasi selama kehamilan.

2. Meningkatkan kesehatan ibu selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

3. Meningkatkan kesadaran akan kelainan kepala pada bayi dan melakukan pemeriksaan secara rutin pada bayi.

Kesimpulan

Craniosynostosis adalah kelainan langka yang membutuhkan perhatian dan perawatan yang tepat. Meskipun penyebab pasti belum diketahui, namun dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan pemeriksaan secara rutin, kita dapat membantu mencegah dan mengobati craniosynostosis dengan tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Baca, Kelebihan dan Manfaat Jamur Lingzhi

Makanan Terbaik Untuk Asam Lambung Di Tahun 2023

Kanker Rahim: Penyakit Mematikan Yang Perlu Diketahui Di Tahun 2023